Powered by Blogger.
Best car
Car Sport
Ferarri

Sunday, March 6, 2011

Wisata Kuliner Wonogiri

Lg pingin makan rujak gandes yg warungnya nyempil di deket perempatan Gudangseng wonogiri, dl waktu masih sekolah sering bgt mkn rujak ini, ada rujak serutnya juga, mantap deh rasanya. Kalau yg saya bikin ini rasanya nggak sama sama rujak Gandes, tp lumayan lah buat obatin rindu, pd dasarnya bumbu rujaknya sama cuma beda yg ngulek, beda lg rasanya, kali ini saya bikin isinya cuma timun, nanas, sama mangga lumayan seger kok.


Di wonogiri banyak yg bisa di kunjungi buat yg suka wisata kuliner, yg paling terkenal dr wng yaitu baksonya, makanya di jakarta jg banyak di jumpai warung bakso wonogiri, coba sekali2 kalau jajan bakso di jkt tanya sama abangnya asalnya dr mana ada kemungkinnan 65 % penjualnya mungkin dr wngr, sampai2 waktu pas kenalan sama org indonesia yg di doha, begitu menyebut kota asal kami langsung nyeletuk, kok nggak jualan bakso!!!
kalua mau coba bakso di sini byk bgt pilihan di antaranya , bakso bang bejo, bakso gajah mungkur, bakso titoti, bakso cengkal dll, nggak ke hitung deh warung bakso di sini...., kalua mau coba makan sate kambing dan tengkleng yg enak, di deket perempatan gudangseng itu nikmat bgt sate sama tengklengnya, suamiku paling suka makan di sini, selain di sini kami kl cari sate di daerah wuryantoro di depan polres, kl dr arah wngr kota ikuti jalur yg ke arah waduk gajahmungkur.

Yg suka makanan dr ayam jg ga usah binggung di wngr, tanya aja, di mana warung Ayam bakar Bu Pur, Ayam Goreng mbok Tiyem, dan kalau sore di bawah Plinteng semar (batu besar sekali yg di sangga satu buah pohon, letaknya di tenggah kota wngr) ada lesehan yg masakanya enak, yg menyediakan ayam bakar, lele, ikan bakar dll, ada juga warung tenda ayam goreng kampung di depan terminal lama, matap deh....

Nah buat yg suka ikan bakar, cari resto di dekat Waduk Gajah Mungkur, di sini banyak berjejer restoran yg menyediakan Nila bakar, ada Rm Pak Glinding, Sari Rasa dan masih byk lagi, biasanya kalua hari libur rame pengunjugnya. Ikan bakar di sini beda penyajianya, nggak kaya di warung2 seafood yg di jakarta, kl di sini ikan sudah di bumbuin dan di masak setengah matang, begitu ada yg beli baru di bakar, di sajikan dng sebakul nasi, lalap dan sambel trsai, asiknya di sini sambil makan kita bisa menikmati pemandangan waduk gajah mungkur, memang rata2 Rm di daerah sini di bangun di pinggir bendungan, jd selain makan pengunjung juga bisa menikmati indahnya alam sambil mendengarkan gending2/ lagu2 jawa yg dimainkan oleh sekelompok penyinden, yg ngamen dr rumah2 makan di sekitar bendungan.
Kalau yg suka cemiilan, tersedia byk kios2 kecil di pasar wonogiri yg jual aneka macam makanan, yg paling byk di cari kl lg ke wngr biasanya kacang mete (mede), memang di sini byk tumbuh pohon mete, sekalipun begitu harga kacang ini masih relatif mahal. Selain kacang mete, byk ragam makanan yg lain spt, emping melinjo, geti, brem, tempe kripik, karak beras (krupuk beras) dll, kl makan2 ini relatif murah, di banding kacang mete. Ada juga semacam sambel yg di buat dr wijen, di bungkus dgn daun pisang dan warnanya hitam org biasa menyebut ini sambel cabuk, entah di daerah lain ada atau nggak, yg jelas di pasar wonogiri byk org jual sambel hitam ini, waktu pertama coba mungkin agak aneh rasanya, tp kl dah biasa makan ngagenin lho....

Obyek Wisata Wonogiri

Tawangmangu yang terletak di Karanganyar merupakan tempat wisata alam yang asri di lereng Gunung Lawu. Keindahan alam berpadu dengan kesejukan udaranya membuat tempat ini banyak dikunjungi wisatawan. Beberapa tempat yang sangat pantas dijadikan tujuan wisata di kawasan ini maupun sekitarnya antara lain Grojogan Sewu (air terjun alami), Cemara Sewu perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur), kawasan perbukitan Tlagadlingo, taman hiburan, Pasar Tradisional Tawangmangu, bumi perkemahan dan kebun bunga.
- Grojogan Sewu : terletak pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan air laut, memiliki keindahan yang menakjubkan untuk dinikmati wisatawan.Panorama air terjun alami setinggi 81 meter ini berada di tengah hutan lindung yang didiami oleh satwa kera yang jinak, arealnya sangat luas dan sejuk, lengkap dengan fasilitas rekreasi keluarga seperti kolam renang dengan sirkulasi air alami, arena perkemahan, taman rekreasi, kios souvenir, rumah makan dan berbagai kopel peristirahatan.


Taman Satwa Taru Jurug (TSTW) atau lebih dikenal Taman Jurug terletak di pinggir kota Solo dekat Sungai Bengawan Solo, selain dikunjungi banyak orang tempat wisata ini juga seringkali dipakai untuk merayakan acara adat Solo. Acara adat solo yang sering diselenggarakan disini misalnya acara Syawalan yang puncaknya ditandai dengan Larung Ageng Gethek Joko Tingkir. Ribuan warga Solo dan sekitarnya memadati TSTJ dan seputaran Sungai Bengawan Solo yang digunakan sebagai tempat pelarungan. Prosesi yang menceritakan tentang kisah perjalanan Joko Tingkir menuju Demak itu dilakukan di aliran Bengawan Solo, mulai dari Pesanggrahan Langenharjo Grogol, Sukoharjo menuju Butuh Sragen, dengan berhenti dahulu di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Pelaksanaan prosesi budaya tersebut mendapat animo sangat besar dari masyarakat Solo. Ini terlihat dari ribuan anggota masyarakat yang berjubel di sepanjang aliran Bengawan Solo yang dilewati oleh arak-arakan prosesi tersebut.

Selama perjalanan dari candi Sukuh ke candi Ceto wisatawan akan melalui keindahan hamparan hijau kebun teh yang berbukit-bukit. Didukung dengan fasilitas jalan aspal yang berkelok-kelok di lereng gunung Lawu, serasa berpetualang di alam bebas dengan hawa yang sejuk dan segar berada sekitar 910m dia atas permukaan laut. Terletak di desa Kemuning, kec. Ngargoyoso, kab. Karanganyar. Perkebunan teh ini dikelola oleh PT. Kemuning Agrotourism, 38 km dari kota Solo.


Jika anda melakukan perjalanan antara Magelang, Selo dan Boyolali maka anda akan menyaksikan keindahan alam sekitar lereng lereng Merapi-Merbabu dan juga puncak Gunung Merapi yang dapat dilihat dari Pusat Observasi Gunung Berapi di desa Jrakah, Selo. Bagi anda yang menyukai hobi memancing, silakan mengunjungi Tlatar, sebuah obyek wisata pemancingan di kota Boyolali.


Gua Ngantap adalah salah satu gua yang terdapat di kelurahan Bayemharjo, kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gua ini adalah salah satu gua tujuan wisatawan di Kabupaten Wonogiri selain gua Platar. Formasi stalagtit dan stalagmit terdapat di dalam gua ini.



Terletak 35 km ke selatan dari arah Solo, perairan danau buatan ini menelah wilayah seluas kurang lebih 7 kecamatan. Mulai dibangun di akhir tahun 70-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Bekas penduduk yang tergusur perairan waduk di pindahkan dengan transmigrasi Bedhol Deso ke Sitiung, wilayah Provinsi Lampung. Merupakan salah satu obyek wisata andalan Wonogiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Wonogiri. Waduk seluas 83 km persgi ini digunakan untuk menampung luapan air hujan setiap tahunnya dan juga sebagai sumber untuk mengairi sawah. Pemandangan alam yang indah di sekitar waduk berimbas pada banyaknya rumah makan yang menyajikan pemandangan menarik disekitar waduk. Terdapat rekreasi air di lokasi ini seperti memancing, jet ski, wisata`perahu, papan luncur dan terdapat pula bukit yang oleh warga Wonogiri disebut “Bukit Hollywood”.

Cagar Alam Danalaya terletak di kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Obyek wisata cagar alam ini merupakan hutan jati. Kayu jati di hutan ini khusus diperuntukkan untuk membangun istana raja Surakarta. Apabila Raja Surakarta membutuhkan kayu jati untuk membangun atau memperbaiki kraton, maka diambilah kayu dari hutan jati Danalaya ini. Obyek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan yang mempunyai latar belakang minat khusus atau pecinta alam.


Gunung Lawu adalah sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai ketinggian setinggi 3.245 m. Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung ini terletak di antara kota Surakarta dan Madiun dan berada persis di antara perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.


Terletak di Boyolali dan merupakan tempat wisata berupa mata air yang dikelola sedemikian rupa sehingaa menjadi tempat wisata air (sekitar 7 km arah utara kota Boyolali). Tlatar memiliki keunggulan dimana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam renang berikut tempat bagi para pemancing.



Merupakan tempat wisata air seperti di Tlatar (sekitar 7 km arah utara kota Boyolali). Penging memiliki keunggulan dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar Pengging ini pun masih dapat ditemukan bangunan-bangunan kuno milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.


Dengan keunikan hiasan dinding dan efek stalagtitnya yang fenomenal, gua Gong berada pada sekitar 256 meter di bawah permukaan laut. Terdiri dari duabelas bilik gua serta tujuh sumber mata air alami, gua Gong dapat ditempuh dengan transportasi darat kira-kira 7 km dari pasar Punung-Pacitan (70 km arah tenggara Solo). Masyarakat sekitar meyakini bahwa pada hari-hari tertentu (biasanya hari Jumat), gua tersebut mengeluarkan suara seperti gong ditabuh dalam irama musik Jaranan yang konon masih bisa didengarkan sampai sekarang. Alasan inilah yang melahirkan pemberian nama gua Gong.

Girimanik merupakan kawasan wisata alam yang berudara sejuk dengan panorama alam yang sangat indah. Di kawasan wisata ini terdapat tiga buah air terjun yang dinamakan Air Terjun Manik Moyo, Tinjo Moyo, serta Condromoyo. Air Terjun Manik Moyo mempunyi ketinggian 70 meter sedangkan Air Terjun Tinjo Moyo mempunyai ketinggian 30 meter. Tidak jauh dari Air Terjun Manik Moyo terdapat sebuah tempat sakral peninggalan atau petilasan Raden Mas Said yang dikenal dengan nama Batu Resi. Daerah wisata ini berlokasi di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri yang berjarak dari pusat kota sekitar 40 km.

Pantai Sembukan adalah sebuah pantai di Desa Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia. Pantai ini merupakan salah satu tujuan wisata di Wonogiri.
Obyek Wisata ritual Sembukan merupakan salah satu obyek wisata ritual di Kabupaten Wonogiri yang mempunyai beberapa sarana ibadah antara lain masjid, paseban dan sanggar. Menurut mitos, obyek wisata ritual pantai Sembukan ini merupakan pintu gerbang ke-13 kerajaan Ratu Kidul. Gerbang ini digunakan untuk lewat Kanjeng Ratu Kidul saat menghadiri pertemuan dengan Raja-raja Kasunanan Surakarta (Paku Buwono).
Setiap setahun sekali diadakan selamatan (Larung Ageng) baik oleh Kraton Surakarta, Pemkab Wonogiri maupun masyarakat desa Paranggupito. Event ini sangat menarik dan selalu mendatangkan wisatawan yang cukup banyak. Obyek wisata ini masuk wilayah Desa Paranggupito. Untuk menuju lokasi tersebut memerlukan waktu perjalanan kira-kira 2 jam dengan kendaraan bermotor.]

Sendang Siwani merupakan petilasan Raden Mas Said (KGPAA Mangkunagara I) saat melakukan gerilya melawan VOC serta pihak Mataram yang saat itu berada di pihak VOC. Konon di sendang (’sendang’ dalam bahasa Jawa berarti kolam atau danau kecil) inilah Raden Mas Said mendapatkan petunjuk dari Yang Mahakuasa mengenai strategi untuk meraih kemenangan dalam perang melawan penjajah.
Dalam perkembangan waktu, berkembang mitos atas tempat ini yang menyatakan bahwa orang yang melakukan tirakat/meditasi di tempat ini akan terkabul permohonannya. Sampai sekarang tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata ritual di Kabupaten Wonogiri.

Gua Putri Kencono adalah suatu gua yang terletak ±30 km sebelah selatan Kota Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.





Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo, atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya tahyul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau.
Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta, untuk bertirakatan di sana. Di hari-hari biasa, terutama malam Jum’at Kliwon, biasanya banyak dikunjungi orang-orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas keberhasilan yang telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang warga sekitar.
http://ngluweng-city.blogspot.com/ 

Saturday, March 5, 2011

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri


 
Akhir pekan rasanya sangat menyenangkan bila dihabiskan bersama keluarga, teman atau orang terdekat kamu. Namun bosan rasanya bila tempat yang dikunjungi hanya itu-itu saja.
Berlokasi 35 km ke arah selatan Solo. Dengan luas 83 km’  waduk gajah mungkurdibangun untuk mencegah banjir tahunan yang sering melanda daerah tersebut, juga untuk pengairan daerah sekitarnya. Waduk ini dikelilingi objek wisata berpemandangan indah, sehingga menyenangkan untuk kegiatan rekreasi seperti memancing dan berbagai olah raga air macam ski air, berperahu, dan paralayang. Di sini juga ada warung makan yang mengambang di atas air dengan menu special masakan Jawa. Waduk Gajah Mungkur yang terletak di Kabupaten Wonogiri bisa menjadi alternatif tempat berlibur. Jarak yang ditempuh tidak begitu jauh dan kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa indah. Perjalanan dari Kota Surakarta bisa melalui Sukoharjo.
Jalan yang ditempuh pun tidak merepotkan walau pun sedikit terdapat jalan berkelokkelok men dekati Wonogiri. Hanya butuh 30 menit untuk menempuh jarak sekitar 32 kilometer jika berangkat dari Kota Surakarta menggunakan kendaraan pribadi.
Jika memulai perjalanan dari Kabupaten Sukoharjo per jalanan yang ditempuh relatif singkat. Hanya 17 kilometer atau kurang lebih 20 menit. Apabila belum pernah ber kunjung ke Wonogiri, rambu-rambu dengan mudah akan memban tu menemukan jalan yang tepat.
Perjalanan menuju Wonogiri terbilang cukup lancar, karena kendaraan yang melaju tidak begitu padat. Bahkan cenderung tertib. Sepanjang perjalanan masih banyak dijumpai areal persawahan yang membentang luas di sepanjang jalan. Tidak jarang areal pe pohonan yang cukup rimbun juga masih terbentang.
Jika ingin menikmati peman dangan waduk, sesam painya di areal Waduk Gajah Mungkur lebih baik langsung menuju Taman Waduk Gajah Mungkur. Dengan membayar tiket masuk per orang Rp 3.100 dan biaya untuk kendaraan yang dibawa. Setelah itu, kita akan mendapatkan akses penuh ke Waduk Gajah Mungkur beserta fasilitas-fasilitas yang lain.
Tempat yang dikelola oleh pemerintah daerah be ser ta warga sekitar ini terbilang cukup leng kap fasilitasnya. Baik untuk anakanak ataupun orang dewasa yang ingin se kadar me nikmati pemandangan Waduk Gajah Mungkur. Setelah memasuki areal parkir, banyak pen jual suvenir dan minuman serta ma ka nan ringan yang ber jajar di sepanjang areal taman Waduk Gajah Mungkur. Souvenir yang di jual merupakan hasil karya penduduk sekitar, dan dapat dibawa pulang dengan merogoh kocek Rp 2.000 – Rp 10.000.
Gunakan kepandaian dalam menawar, dan pastikan harga yang didapat tidak terlalu mahal dari harga sebenarnya. Di depan tempat penjual suvenir kita bisa mencoba permainan flying fox hanya dengan Rp 10.000 untuk sekali luncur. Kebanyakan peminat flying fox di sini adalah anakanak, namun tidak jarang orang dewasa ikut mencoba. Puas bermain flying fox, rugi rasanya bila tidak mencoba naik kapal mengelilingi danau.
“Kalau datang ke Waduk Gajah Mungkur rasanya ku rang lengkap kalau nggak naik kapal,” kata Andi, pengunjung dari Kara nganyar. Kapal yang disewakan merupakan milik penduduk sekitar, jenisnya pun beragam. Ada becak air dengan harga Rp 4.000 per jam, kapal bermotor Rp 6.000 dengan fasilitas mengelilingi keramba yang dikelola oleh PT Aqua PDAM serta Rp 10.000 untuk speed boat dengan fasilitas yang sama namun memuat penumpang lebih sedikit. Hal yang perlu diperhatikan dalam menaiki kapal bermotor dan speed boat adalah penggunaan pelampung.
Walaupun keamanan terjamin namun untuk berjaga-jaga lebih baik memilih kapal bermotor dengan pelampung yang memadai. Karena air Waduk Gajah Mungkur yang cukup dalam yaitu 10 meter. Selain fasilitas di atas kita juga bisa mencoba menaiki gajah di samping panggung dan berputar area Taman Waduk Gajah Mungkur mengendarai kereta mini. Puas mencoba berbagai fasilitas yang ada, perut pun terasa lapar. Tidak perlu keluar dari Taman Waduk Gajah Mungkur. Di daerah ini kita bisa menemukan banyak tempat makan yang menyajikan berbagai macam ikan segar yang telah diolah dengan cara dibakar atau digoreng.
Harganya pun cukup murah dan porsi yang disajikan juga tidak sedikit. Jika tidak terlalu suka de ngan olahan ikan, kita bisa menikmati hidangan pecel ndeso yang dijual di Taman Waduk Gajah Mungkur. Sambil me nikmati live music akan terdengar dari panggung untuk menghibur pengun jung yang hadir.